Resensi Novel: 5 cm





Judul Buku                            : 5 cm
Pengarang                             : Donny Dhirgantoro
Penerbit                                 : PT. Grasindo
Editor                                     : A. Ariobimo Nusantara
Desain Sampul & Ilustrasi   : Bayu Abdinegoro
Cetakan                                 : XXVIII, Januari 2013
Tebal Buku                            : 381 halaman
Ukuran Buku                         : 21cm x 14cm




              Donny Dhirgantoro adalah orang biasa yang terus berjuang untuk impiannya menjadi seorang penulis. Pada tahun 2008 memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya di sebuah Bank Swasta dan menjadi penulis, pilihan pekerjaan yang masih harus dia perjuangkan hingga sekarang. Laki-laki hitam berbadan besar dan berwajah marini ini sebenarnya tidak ada tampang, bakat atau berasal dari keturunan penulis. Kelebihan dan kekurangan yang dia syukuri adalah dia suka terlalu sensitive. Profesinya sebagai penulis telah membawanya keliling kampus, toko buku dan acara-acara buku, hampir di seluruh Indonesia. Dalam novel 5 cm ini adalah cerita pengalaman pribadinya bersama sahabat-sahabatnya mendaki puncak Mahameru, yang dia tuangkan kedalam tulisan.

              Novel ini menceritakan persahabatan antara lima orang yang terjalin lebih dari tujuh tahun. Dalam persahabatan itu terdiri dari Arial, Riani, Zafran, Ian dan Genta. Arial adalah sosok paling ganteng diantara cowok-cowok lainnya, selalu berpenampilan rapi, jarang nyela, jarang bercanda, tapi kalo ketawa paling keras. Riani pakai kacamata, cantik dan cerdas, suka agak-agak serius di tongkrongan tapi kadang kocak kalo lagi serius dan membuat teman-teman yang tadinya begong menjadi ketawa. Zafran adalah seorang penyair yang selalu bimbang, Zafran adalah orang yang akan bilang apa aja yang dia mau bilang, agak saklek tapi kocak karena kalau sudah ketemu sama Riani, kayanya bisa bikin orang bingung apa yang lagi mereka obrolin. Ian adalah penggila bola, bahkan kalau sudah main Championship Manager maka hardisk komputernya bsia teriak-teriak soalnya bisa sampai tiga hari komputer lembur. Genta (The Leader) adalah fans berat Riani, Genta paling suka berfilosofih sendirian, suka ngutip kata-kata bagus, Genta adalah orang yang mementingkan oranglain daripada dirinya sediri.

               Mereka berlima membuat kesepakatan untuk tidak berkomunikasi selama 3 bulan setelah menemukan kejenuhan diantara “mereka” dan merasa harus keluar dari zona aman “mereka” dan bertemu pada 14 Agustus. Kesepakatan itu berakhir dengan mendaki Gunung Mahameru. Mereka sampai pada puncak Gunung Mahameru pada saat hari Kemerdekaan bangsa tercinta, Indonesia. Dengan keajaiban dan mimpi-mimpi akhirnya mereka dapat mencapai puncak tertinggi gunung di pulau Jawa itu. Tak sedikit perjuangan yang mereka hadapi untuk mencapai puncak tertinggi tetapi mereka telah menggantungkan mimpi-mimpi itu pada prinsip 5 centimeter. “Kamu taruh mimpi di depan kening, jangan menempel dan biarkan dia menggantung, mengambang 5 centimeter di depan kening kamu. Jadi, dia tidak akan pernah lepas dari mata kamu. Dan kamu bawa mimpi dan keyakinan kamu itu setiap hari, kamu lihat setiap hari dan percaya bahwa kamu bisa. Apapun hambatannya, bilang sama diri kamu sendiri kalo kamu percaya sama keinginan itu dan kamu tidak bisa menyerah. Bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kamu jatuh, bahwa kamu akan mengejarnya sampai dapat, apapun itu, segala keinginan, mimpi, cita-cita, keyakinan diri. Biarkan keyakian kamu, 5 centimeter menggantung, mengambang di depan kening kamu. Dan yang kamu perlu cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat keatas. Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya. Serta mulut yang akan selalu berdoa dan kamu akan selalu dikenang sebagai orang yang masih mempunyai mimpi dan keyakinan, bukan cuma seonggok daging yang hanya punya nama. Kamu akan dikenang sebagai seorang yang percaya pada kekuatan mimpi dan mengejarnya, bukan seorang pemimpi saja, bukan orang biasa-biasa saja tanpa tujuan, mengikuti arus dan kalah oleh keadaan. Tapi seorang yang selalu percaya akan keajaiban mimpi keajaiban cita-cita dan keajaiban keyakinan manusia yang tak terkalkulasikan dengan angka berapapun. Dan kamu tidak perlu bukti apakah mimpi itu akan terwujud nantinya karena kamu harus mempercayainya; percaya pada 5 centimeter di depan kening kamu.”  

              Novel ini mempunya banyak kelebihan seperti menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan terdapat kalimat yang mengundang tawa sehingga tidak menimbulkan kesan monoton untuk pembaca. Tetapi dari segala kelebihannya novel ini mempunyai kekurangan seperti terdapatnya lirik lagu yang tidak semua pembaca mengetahuinya sehingga menimbulkan efek untuk malas membaca pada bagian tersebut.

              Sangat direkomendasikan untuk para pemuda karena dalam novel ini menumbukan rasa cinta pada tanah air Indonesia. Tidak hanya itu tetapi menumbuhkan pula rasa keyakinan dan percaya diri karena mimpi, cita-cita akan dapat terwujud apabila dilakukan dengan prinsip 5 centimeter dan membuat berani agar keluar dari zona nyaman agar menemukan pengalaman yang luar biasa yang sebelumnya harus diketahui lebih dalam agar dapat merasakan keindahannya.

              Resensi novel ini dibuat untuk memenuhi tugas Ilmu Budaya Dasar dengan dosen Bu Widio Purwani. Dan diharapkan dengan meresensi novel 5 cm, dapat menumbuhkan nilai positif pada para pemuda untuk masa depan yang lebih baik.  
  

Nama : Dineatama Dedi 
NPM : 13214174
Kelas : 1EA22

Comments

Popular posts from this blog

Resensi Novel: Satu Per Tiga

Tugas Bahasa Indonesia: Paragraf Deduktif